
Kamis, 28 Desember 2017
Kalibrasi XK3109-A6
1. Hidupkan Timbangan
2. Tekan tombol "C" dan "0" secara bersamaan
3. Muncul " d 1" Tekan enter "0"
3. Muncul "dp" Tekan enter "0"
5. Muncul "no load" Tekan enter "0"
6. Muncul "load" Tekan "T" untuk input berat standar
8. Ubah Posisi Kursor dengan tombol "F" dan "*"
9. Setelah selesai input berat standar
10. Naikan beban standar sesuai berat standar yang di input Tekan "0"
11. Jika berat sesuai dengan setingan akan Muncul "END
12. Timbangan selesai dikalibrasi.
Mohon kepada pengguna, untuk kita saling berbagi dengan cara setting / kalibrasi timbangan merk lain.
Salam Berbagi Ilmu
Aswano 085717923756
Jumat, 15 Desember 2017
Kalibrasi Sonic A1-5
Masuk Menu setingan kalibrasi
1. Hidupkan Timbangan
2. Tekan /Tahan tombol Zero kemudian Matikan
3. Muncul Call Sp tekan bintang.
4. Timbul 150 kg tekan bintang
5. Timbul 000000 tekan dan tahan tombol zero sebentar 3.
Timbul angka sebelah kiri dan geser posisi angka dg tombol zero.
6. Masukan angka yg tadi digeser sesuai batu timbangan
standar.
7. Letakan batu timbangan standar dan tekan bintang.
8. Nnt muncul angka sesuai dg berat batu timbangannya.
9. selesai matikan dan nyalahkan timbangan kembali. ok.
Ada 3 Menu Setingan
1. Call Sp Untuk Kalibrasi
2. Set Untuk seting kap dan desimal
3. Fact untuk seting koneksi dengan komputer
Mohon kepada pengguna, untuk kita saling berbagi dengan cara setting / kalibrasi timbangan merk lain.
Salam Berbagi Ilmu
Aswano 085717923756
Mohon kepada pengguna, untuk kita saling berbagi dengan cara setting / kalibrasi timbangan merk lain.
Salam Berbagi Ilmu
Aswano 085717923756
Kalibrasi Precio 30 kg
Kalibrasi Timbangan Precio 30 Kg
Masuk menu kalibrasi precio1. Buka cover timbangan, lepaskan jumper di dalam mainboard
2. Setelah jumper dilepas nyalahkan timbangan timbul "code"
3. Masukan kode "35590"
4. Muncul Pod1p tekan M+
5. Muncul Pod1 tekan M+
6. Muncul dlu1 tekan M+
7. Muncul Pod2p tekan M+
8. Muncul Pod2 tekan M+
9. Muncul dlu2 tekan M+
10. Muncul Pod3p tekan M+
11. Muncul Pod3 tekan M+
12. Muncul dlu3 tekan M+
13 Muncul "cdlp" tekan M+
14 Muncul "cail" input beban standar
15 Tekan MR
16 Selesai Pindahkan Jumper seperti semula
Salam berbagi ilmu
Aswano 085717923756
Senin, 13 November 2017
Sistim Penangkal Petir (Grounding System)
SISTIM PENANGKAL PETIR (GROUNDING SYSTEM)
UNTUK BANGUNAN RUMAH
![lighting[1]](https://khedanta.files.wordpress.com/2011/04/lighting1.png?w=620)
Untuk mengantisipasi resiko bilamana petir berada dekat rumah kita, perlu membuat sistim penangkal petir (grounding system) di rumah kita. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko kita dari sambaran petir dan juga barang barang elektronik dari arus lebih yang diakibatkan oleh petir yang mengenai sekeliling rumah . Tetapi dengan pembuatan penangkal petir berarti bukan 100% membuat kita aman dari resiko petir tersebut.
Berikut uraian bagaimana membuat sistim instalasi penangkal petir konvensional yang bisa diterapkan di bangunan rumah tinggal.
Secara umum bagian dan sistim pemasagan penangkal petir adalah sebagai berikut :
- Batang Penangkal Petir, sering disebut Splitzen.
- Pengkabelan (Konduktor). Adalah merupakan penghantar aliran dari penangkal petir ke pembumian (pentanahan). Kable yang digunakan untuk yang jauh dari jangkauan biasanya jenis kabel BC ( kabel tembaga terbuka) dan untuk yang mudah dalam jangkauan menggunakan kabel BCC atau NYY (kabel tembaga terbungkus).
- Terminal,
- Pembumian/ Pentanahan. Adalah bagian yang meneruskan hantaran ke tanah. Menggunakan sejenis pipa tembaga (cooper rod) diameter 1/2 inch panjang 3-4 m.
Dari gambaran tersebut diatas , dapat dijelaskan fungsi pembumian adalah :
- Menghantar muatan dari petir ke bumi.
- Bilamana ada arus lebih yang masuk dari jaringan listrik, dengan menggunakan alat bantu arester yang sudah di integarsikan ke sistim pembumian maka tegangan lebih dapat di hantarkan ke bumi, hal ini akan mengurangi kerusakan sitim dan peralatan elektronik didalam rumah.
- Bilamana ada tegangan lebih yang masuk kedalam sistim jaringan listrik didalam rumah, alat alat elektronik yang sudah diintegrasikan kedalam sistim pembumian sehingga tegangan lebih akan dihantarkan ke bumi , hal ini akan mengurangi kerusakan barang barang elektronik di dalam rumah. Kita dapat membuat sub – sub terminal didalam rumah tapi harus memperhatikan faktor keamanan dan estetika.
Sistim Pemasangan Instalasi Penangkal Petir dan Pembumian :
- Splitzen adalah bagian yang ditempatkan ditempat tertinggi di atas bangunan rumah . Dapat juga dilakukan dengan
menambah ketinggian dengan menambah pipa untuk mendapatkan radius yang lebih besar dari sambaran petir. Bahan yang digunakan adalah dari batang tembaga, saat ini jenis splitzen ini ada berbagai macam dipasaran ada jenis splitzen tunggal ataupun bentuk trisula. Spliten dihubungkan ke terminal atau langsung ke pipa tembaga dengan kabel BC 50 mm .
- Untuk keamanan barang barang elektronik didalam rumah, anda bisa memasangkan sub terminal dengan menggunakan plat tembaga dengan ukuran kira kira 5 cm x 20 cm. Kemudian sub terminal ini diintegrasikan ke Terminal dengan menggunakan kabel BCC/ NYY 15 mm.
- Untuk mengamankan tegangan lebih dari jaringan listrik, anda bisa menambah arester di sistim instalasi listrik , dimana arester kemudian di hubungkan ke terminal grounding dengan menngunakan kabel BC/NYY ukuran 15 mm.
- Terminal adalah pusat yang menghubungkan beberapa kabel sebelum diteruskan ke pembumian / pentanahan. Bahan
terminal dapat menggunakan plat tembaga dengan ukuran 10 x 30 cm.Terminal bisa dibuatkan diluar bangunan rumah dengan menempatkannya di sebuah bak kontrol. Kemudian terminal dihubungkan ke sistim pembumian dengan menggunakan kabel BC ukuran 50 mm.
- Sebagaimana persyaratan dalam pentanahan dimana dianjurkan nilai tahanan sitim pembumian adalah dibawah 3 ohm untuk kemanan barang-barang elektronik . Pada dasarnya untuk sistim pembumian yang bagus adalah berhubungan dengan tanah dimana pipa dipasangkan, dimana kekedapan tanah yang tinggi adalah tempat yang paling bagus untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang rendah. Dianjurkan tidak menanam pipa didaerah berpasir ataupun berbatu, karena biasanya nilai tahanan pembumian akan semakin tinggi.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda bisa menambahkan beberapa pipa tembaga yang saling terintegarasi. Atau
cara lain bisa dilakukan dengan menanam pipa dalam hingga lebih dari 20 m. Bilamana nilai tersebut tidak dapat dicapai, sitim pembumian dapat ditambahkan dengan memasangkan cooper plate yang ditanamkan bersamaan dengan bentonite.
Semoga bermanfaat!!!
https://khedanta.wordpress.com
PERAWATAN TIMBANGAN
CARA PERAWATAN TIMBANGAN

1. Semua Posisi kabel timbangan dan alat pendukung yg terkoneksi ke timbangan harus terlepas dari jala2 listrik PLN.
2. Jika hanya menggunakan stavolt (merek apapun) wajib nyalakan dahulu stavolt,kemudian nyalakan UPS, kemudian tancapkan kabel power timbangan ke jala jala listrik output stavolt. (jika ada UPS, maka kabel power timbangan wajib diletakkan di output UPS)
3. nyalakan printer
4. nyalakan computer (jika ada)
Langkah langkah yg harus dilakukan saat mematikan timbangan :
1. Tekan tombol on/off hingga keluar tulisan “standby” di layar timbangan.
2. matikan printer
3. matikan computer (jika ada)
4. matikan UPS (Jika ada)
5. matikan stavolt / cabut power stavolt dan semua jaringan listrik tempat alat2 pendukung timbangan dari jala – jala listrik PLN.
Yang harus diperhatikan selama kegiatan penimbangan :
1. Wajib memperhatikan cuaca disekitar wilayah timbang. Jika sudah terlihat mendung gelap,hujan dan petir, harap stop penimbangan dan cabut semua power timbangan dan alat2 pendukungnya (ups,printer,computer) dari jala2 listrik PLN.
2. Wajib dihindarkan peletakan alat2 komunikasi berbasis radio (HT) didekat/diatas alat2 pendukung timbangan(computer,ups,printer,stavolt)
3. Wajib memperhatikan kebersihan sekitar jembatan timbang. Jika sudah terlihat banyak sampah dan kerikil2 yg mengisi sela2 timbangan, harap dibersihkan. (Agar terhindar dari kotoran mengganjal dan bahaya tikus)
4. Jika sudah stop menimbang, maka semua koneksi power timbangan dan alat2 pendukung yg terkoneksi ke timbangan (UPS,PRINTER,KOMPUTER) WAJIB DICABUT dari jala jala listrik PLN. (Agar terhindar dari serangan petir yg masuk melalui jaringan kabel kabel PLN)
5. Jembatan timbang adalah alat untuk menimbang,sesuai dengan fungsinya, maka seyogyanya yg melewati jembatan timbang hanyalah mereka yg melakukan penimbangan. Selain hal tersebut,wajib dihindari.
6. Semua kendaraan yg masuk ke jembatan timbang diwajibkan masuk dengan kecepatan rendah dan langsam,kemudian mengerem dengan normal (tidak mendadak). (Agar komponen bumper,loadcell timbangan awet).
CARA PERAWATAN TIMBANGAN
Pastikan yg utama dan pertama adalah timbangan anda bisa bergoyang dgn sempurna seperti goyang dumang cita citata 😀
Pastikan sela – sela antara cor rampge dan besi jembatan, bawah besi timbangan dan loadcell serta bumper2 baut tidak ada kotoran menggumpal, karena jika sampai terjadi, maka timbangan akan minus hingga ratusan KG
pastikan membuka tutup manhole (jika ada) utk kemudian diberi lapipsan grease atau stempet pada kaki kaki sensor loadcellnya setiap minimal 3 bulan sekali. Hal ini berguna supaya baja sensor awet dan tidak mudah aus
Perhatikan pipa pipa yg menutupi jalannya kabel loadcell, tutup ujung2nya agar tak dimasuki tikus, secara rajin siram dengan solar atau cairan berbau keras jika daerah tersebut rawan tikus, jika pipa rusak, maka sebaiknya diganti, karena hal itu utk meminimalisasi kabel dimakan tikus.
demikian saran pemakaian dan perawatan timbangan yg baik dan benar. Semoga bermanfaat.
Kamis, 24 Agustus 2017
Kalibrasi timbangan Digital ACIS type AW-series
Timbangan adalah alat ukur yang sangat banyak dibutukan oleh semua
kalangan, mulai dari perorangan hingga industri.dimasa ini sekarang sudah
banyak pengguna timbangan, mulai dari model analog (yang biasanya digunakan di
pasar) hingga timbangan digital yang sekarang sudah menjadi alat yang lebih
diminati karena keakuratannya. nah gimana kalau timbangan digital kita
hasil timbangnya tidak cocok, tentu pelanggan akan merasa kecewa. nah
dipostingan kali ini akan saya bagikan ilmu saya, kali ini untuk cara kalibrasi
timbangan digital ACIS type AW-series dimana sebenarya type ini ada beberapa
kapasitas mulai 3kg hingga 30kg.caranya mudah kok, cukup siapkan batu timbel
/batu standart ,ok kita langsung saja....:
kali ini saya akan memakai contoh yang kapasitas 15kg, langka awal pastikan timbangan diletakkan di tempat yang rata lalu nyalakan timbangan
kali ini saya akan memakai contoh yang kapasitas 15kg, langka awal pastikan timbangan diletakkan di tempat yang rata lalu nyalakan timbangan
- setelah
timbangan on, tahan tombol ZERO hingga timbangan berbunyi "tit"
panjang lalu lepaskan
- pada
display akan muncul CAL, tekan tombol ZERO 1x
- muncul
0, ubah sesuai batu standart yang dimiliki misal 5kg (ingat sesuaikan
dengan kapasitas timbangan, minimum 1/3 dari kapasitas), ketik 5000 dengan
mengkombinasikan tombol UNIT dan TARE
- naikkan
batu standart ke timbangan, tunggu hingga timbangan stabil (kira-kira 5-10
detik) lalu tekan tombol ZERO
- jika
kalibrasi yang dilakukan benar maka pada display akan muncul 5000 jika
tidak ulangi lagi
Jumat, 02 Juni 2017
Kalibrasi AND HW 200 KGL
Kalibrasi Timbangan Bench Scale
AND HW 200 KGL Series
- kondisikan timbangan pada permukaan yang rata lalu nyalakan timbangan
- tekan dan tahan tombol CAL yang terdapat pada bagian belakang timbangan
- muncul CAL0, tunggu stabil lalu tekan MODE
- muncul CAL F/ 60.000 (untuk kapasitas 60 kg)
- kombinasikan tombol SET dan SAMPLE untuk mengubah beban SPAN sesuai berat yang kita kehendaki (misal 20.000 untuk 20 kg)
- naikkan beban dan tunggu muncul tanda stabil
- tekan MODE
- muncul END
- tekan tombol CAL
- muncul angka blank lalu 20.000
- selesai
Mohon kepada pengguna, untuk kita saling berbagi dengan cara setting / kalibrasi timbangan merk lain.
Salam Berbagi Ilmu
Aswano 085717923756
Kamis, 13 April 2017
Asphal Mixing Plant
Asphal Mixing Plant
Dilihat dari
mobilitasnya, pada umumnya Asphalt Mixing Plant (AMP) dibagi menjadi dua tipe
yaitu :
(1) AMP yang permanen,
dengan beberapa jenis cara produksinya.
(2) AMP yang portable
(mudah dipindah-pindah) dan dapat dipasang di dekat lokasi proyek untuk
menghasilkan campuran aspal.
Jika dilihat dari jenis produksinya maka secara umum AMP terbagi menjadi tiga tipe yaitu :
Jika dilihat dari jenis produksinya maka secara umum AMP terbagi menjadi tiga tipe yaitu :
(1) AMP tipe batch
(timbangan). (2) AMP tipe menerus (continous) (3) AMP tipe drum-mix.
Pada AMP tipe
timbangan mempunyai timbangan untuk agregat, timbangan untuk bahan pengisi (filler),
timbangan untuk aspal. Agregat panas, filler serta aspal yang telah ditimbang
tersebut di masukkan dan diaduk di dalam pugmill. Pada AMP tipe menerus maka
gradasi campuran didapat dengan pengaturan keluaran agregat bin panas yang
dicampur dengan kadar aspal yang diatur melalui pengaturan kecepatan pompa
aspal. Sedangkan pada AMP tipe drum maka agregat yang dikeringkan dan
dipanaskan dalam drum juga dicampur dengan aspal dengan mengatur kecepatan
pompa aspal.
1. Bagian Utama AMP
Tipe Batch Dan AMP Tipe Continous
Bagian-bagian komponen
dan pengoperasian dan AMP tipe batch dan tipe continous secara garis besar
hampir sama yaitu terdiri dari :
1.1 Sistem Pemasok
Agregat Dingin (Cold Aggregate Feeder) Sistem pemasok agregat dingin umumnya digunakan pada unit
produksi yang mudah dipindah-pindah dan dipasang pada empat atau lebih bin
(penampung material), bukaan atau pintu yang dapat disetel, reciprocating
feeder dan atau menggunakan ban pengangkut (conveyor belt) feeder, dan material
dingin pada ban pengangkut tersebut akan diteruskan oleh sistem pengangkut
(dryer elevator) menuju pengering. Pada jenis lain dipasang bin yang
terpisah, bukaan yang dapat diatur, dan sistem ban berjalan. Bukaan pada sistem
pemasok harus dapat diatur sehingga didapat agregat dengan kuantitas dan ukuran
yang tepat agar sesuai dengan job-mix formula yang diminta.
1.2 Pengering (Dryer) Dari pemasok dingin
maka campuran agregat diangkat ke dalam pengering untuk dipanaskan dan
dikeringkan pada temperatur dan kelembaban yang diminta. Komponen yang terdapat
pada sistem pengering adalah :
- Silinder berputar (pengering) yang
umumnya berdiameter 91 sampai dengan 305 cm dan mempunyai panjang dari 610
sampai dengan 1.219 cm. - Ketel pengering (burner) yang berisi gas atau minyak
bakar untuk penyalaan.
- Kipas (fan) sebagai bagian dari sistem
pengumpul debu, tapi fungsii utamanya adalah untuk memberikan udara atau
oksigen untuk pembakaran dalam drum. Pada pengering dipasang serangkaian baris
irisan atau potongan metal yang melengkung atau dilas dalam bentuk bervariasi
dan melekat pada permukaan di bagian sebelah dalam silinder tersebut.
Potongan-potongan ini dikenal sebagai "lifting flights atau flight
cup" dan bentuk lainnya dengan fungsi yang relatif serupa. Flight yang
dipakai untuk mengangkat dan menjatuhkan agregat melalui gas panas pembakaran
umumnya berbentuk "L". Jumlah, bentuk dan susunan flights penting
untuk efisiensi pengeringan. Bentuk pengering, kecepatan putaran, diameter,
panjang, jumlah, dan disain dari flight mempengaruhi atau mengontrol lamanya
waktu yang diperlukan pada proses pengeringan di dalam sistem pengering.
Selanjutnya agregat dari pengering menuju elevator panas (hot elevator) melalui
lubang atau pintu pengeluaran dekat pembakar di akhir alat pengering. Sebuah
alat sensor dari instrumen thermometrik ditempatkan pada lubang pengeluaran yang
akan mencatat atau memberikan data temperatur agregat yang keluar dari sistem
pengering.
1.3 Pengumpul Debu (Dust Collector) Alat pengumpul debu
berfungsi sebagai alat kontrol polusi udara. Gas buang didorong oleh kipas dari
sistem pengering dan akibat adanya kecepatan dari gas buang maka terbawa pula
partikel debu dari sistem pengering yang selanjutnya dibawa ke pengumpul debu.
Pada sistem pengumpul debu terdapat beberapa jenis kombinasi pengumpul debu,
yaitu kantong filter untuk partikel yang sangat halus pada gas buang lalu debu
tersebut di transfer ke dalam bin untuk mineral filler, pengumpul debu cyclone
untuk mengumpulkan partikel yang selanjutnya dikembalikan ke bin panas melalui
sistem pengatur udara (air lock damper), pengumpul debu tipe basah (wet
scrubber dust collector) mengumpulkan debu lebih lanjut dari gas buang setelah
melalui pengumpul debu tipe cyclone atau kombinasi lainnya untuk sistem
pengumpul debu. Muatan udara yang berisi partikel debu, asap, dan gas harus
direduksi atau dikontrol sampai ambang batas yang telah ditentukan oleh
peraturan-peraturan mengenai dampak Iingkungan untuk mencegah polusi pada
atmosfir.
1.4 Unit Ayakan (Screening Unit) Pada unit ayakan AMP
tipe batch dan continous, agregat panas yang dibawa oleh bucket elevator
dikirim ke unit ayakan untuk selanjutnya disaring dan dipisahkan ke dalam
ukuran-ukuran yang diminta dan sisa berbagai ukuran tersebut dikirim ke dalam
bin penampung agregat bergradasi. Kebanyakan AMP memakai ayakan tipe datar
dengan sistem penggetar, yang biasanya terdiri dan empat dek. Ukuran dari
ayakan pada tiap dek tergantung dari agregat yang ingin dihasilkan. Bagian atas
dan dek ditutup oleh ayakan 'scalping" yang akan menggerakkan material
oversize dan mengurangi material tersebut ke dalam pintu pembuang. Unit ayakan
harus dibersihkan tiap hari dan dicek dan kemungkinan rusak atau robek, Jika
terjadi kerusakan maka ayakan tersebut harus diganti.
1.6 Timbangan (Scales)
Pada AMP tipe batch
terdapat tiga macam timbangan yaitu timbangan agregat, timbangan bahan halus
(filler), dan timbangan aspal. Pada AMP tipe batch, timbangan untuk agregat
dikunci langsung di bawah bin agregat bergradasi. Berat dad hopper diteruskan
atau ditransmisikan oleh mekanisme timbangan yang biasanya dipasang skala
penunjuk tanpa pegas sehingga berat agregat dari tiap bin dan jumlahnya dalam
tiap batch dapat dibaca dan dicatat. Urutan penimbangan dari tiap bin harus
diamati secara cermat dan sebaiknya penimbangan fraksi agregat yang besar atau
kasar didahulukan. Jika unit AMP akan beroperasi, sebaiknya skala timbangan
dibersihkan, tiap bagian dicek, dan harus dilaksanakan kalibrasi timbangan
secara periodik oleh instansi yang berwenang. AMP sebaiknya menggunakan sistem
kontrol yang otomatis untuk mendapatkan pencampuran dengan proporsi yang benar.
1.7 Pintu Pengatur Bin
Agregat Bergradasi (Graded Aggregate Bin Control Gates) Fungsi pintu pengatur (bukaan) bin agregat
dingin pada AMP tipe continous dan batch secara umum adalah sama. Pada AMP tipe
continous, proporsi dari ukuran agregat yang terpisah diatur oleh bukaan pada
sistem pemasok (feeder) yang dapat disetel sehingga deposit agregat dapat
secara langsung dialirkan ke dalam pugmill, sedangkan aspal dialirkan ke dalam
pugmill dengan menggunakan pompa meter yang telah dikalibrasi. Sebelum proses
produksi dimulai maka harus dilaksanakan kalibrasi terhadap aliran agregat dari
tiap bukaan sistem pemasok. Kontraktor harus mempunyai operating instruction
manual" dari pabrik pembuatnya yang dapat memberikan petunjuk mengenai
kecepatan operasi dari feeder, kapasitas alir dari pompa aspal.
1.8 Unit Pengontrol
Aspal (Asphalt Cement Control Unit) Untuk mendapatkan jumlah yang tepat dari aspal dalam campuran
dengan toleransi yang telah ditentukan dalam spesifikasi digunakan timbangan
atau meteran. Untuk itu jumlah aliran atau debit dan aspal yang
diberikan pada pencampur harus selalu diamati.
1.9 Pugmill Setelah ditimbang, maka agregat dan aspal
dicampur di dalam pencampur pugmill. Pencampur pugmill adalah suatu corong
kembar pencampur yang didesain untuk mencampur material dengan sebaik-baiknya
dan menyelimutkan agregat dengan aspal. Waktu pencampuran harus sesingkat
mungkin untuk mendapatkan penyelimutan agregat yang seragam pada semua butir
agregat. Waktu pencampuran yang berlebihan cenderung menimbulkan degradasi pada
agregat dan aspal terbakar. Setelah agregat masuk ke pugmill dan suatu periode
singkat dari pengeringan campuran terjadi, akan diikuti oleh pencampuran basah
setelah aspal disemprotkan ke dalam pugmill. Pencampur pugmill terdiri dari
suatu ruang (chamber) dan poros kembar (twin shaft) untuk mencampur, corong
dengan rotasi (counter rotating shafts) dengan kayuh atau pedal (paddles) pada
ujung setiap tangkai pedal, dan batang penyemprot aspal. Pedal dibentuk untuk
menghasilkan efisiensi maksimum dalam pencampuran dan harus dalam posisi yang
sedemikian rupa agar supaya ruang bebas (clearance) antara ujung (tip) pedal
dan dinding ruang pencampuran kurang dari 1,5 kali ukuran maksinum agregat,
karena kalau tidak, daerah sumbatan dapat bertambah sehingga material tidak
tercampur dan terselimuti oleh aspal secara merata.
1.10 Bin Penampung
(Storage Bins) Campuran aspal panas
biasanya disimpan dalam bin penampung yang didesain untuk maksud tersebut. Tiap
bin penampung harus dicek untuk menentukan penerimaan pada waktu tampung
spesifik (specific holding times). Penerimaan berdasarkan kemampuan bin
penampung untuk menahan dan mengeluarkan campuran dengan spesifikasi kriteria
kualitas yang telah ditentukan dalam job-mix formula, dan bebas dari segregasi.
Penyaluran ke dalam bin penampung sebaiknya tidak langsung tapi melalui sebuah
timbangan pengatur.
Langganan:
Postingan (Atom)